CAYO…TETAP SEMANGAT (KITA BISA JIKA KITA MAU )

Oleh : Nurul Fatma Hudha,S.Pd.SD

Aku rindu suara bising di kelas ku

Saat siur angin masuk diam-diam 

Sudah lelah mata ini menatap pintu

Tapi tak ada suara langkah dan gelak kelakarmu

Ku hanya menyapa pagimu melalui WA

Disertai emoticon tangan mengepal dan tanda hati

Tidakkah kita saling menyemangati ( kau muridku dan aku )

Kita bisa melalui semua ini.

(By Nurul.FH )

            Ku kira saat bercerita tentang virus yang menyerang Wuhan pagi itu,kita tak akan mengalami hal yang sama dengan mereka.Betapa tidak ,Wuhan begitu jauh dari Indonesia, dan kita tidak memakan hewan-hewan yang dikabarkan merupakan faktor penyebab virus ini ada.

            Corona,kukabarkan pada muridku kita libur 14 hari,untuk melihat sejauh mana virus berkembang di Jakarta dan sekitarnya. Sama seperti saat itu ,Februari. Kelasku kosong.Tak ada kejahilan Devin,jeritan Syahlana,keisengan Royyan dan manjanya Aquila.

            Dari 14 hari terus berlanjut sampai akhir tahun ajaran.Dering telepon terus berbunyi dari anak-anak yang menanyakan kapan kami sekolah.

”Besok kita masuk,ya, bu.Kan sudah mau empat belas hari” Coleteh Syahda dengan riangnya. Sementara kepalaku berputar mencari kata yang bisa kusampaikan dengan bahasa sederhana.

            “Belajar di rumahnya diperpanjang sayang”.Jawabku lembut.

            “Yah,kok diperpanjang”.Ku dengar nada kecewa disuaranya.

            “Sabar,ya,sayang,nanti sekolah lagi kalau pandemi coronanya sudah berakhir”.Bujukku tak nyakin.Syahda mengiyakan kemudian memutuskan percakapan.Maaf nak,ibu tak bisa menjanjikan kapan corona berakhir. Dan pada akhirnya kami lewatkan akhir semester 2 tahun ajaran 2019-2020  dengan belajar melalui WA dan siaran TVRI.

            Tak banyak yang bisa aku lakukan sebagai guru mereka selain menyapa mereka di pagi hari dengan kata-kata penuh semangat. Mengajak mereka mengaji,membaca,bernyanyi atau pun membuat video pendek kegiatan yang mereka lakukan di rumah untuk menghilangkan kebosanan mereka,sekaligus belajar.

            Seperti pagi ini ,pukul 07.00 aku sudah menyapa mereka dan meminta menyiapkan bahan -bahan dari dapur di  rumah mereka dan beberapa gelas aqua. Kami akan belajar tentang zat campuran dan zat tunggal.Agar lebih menarik aku minta bantuan orangtua untuk merekam kegiatan mereka dan mengirimkanya ke google classroomku.Kegiatan ini sukses dan anak-anak senang.Dan yang paling hebat dari kegiatan ini adalah keikutsertaan orantua murid dalam pembelajaran,yang membuat kegiatan hari ini jadi menyenangkan.

            Itu tujuh bulan  yang lalu.Saat ini sudah masuk bulan September. Muridku sudah berganti.Raport kenaikan kelas sudah ku bagi Juli lalu,tapi belum juga bisa melihat senyum lugu murid-muridku.

            Tahun ajaran bergulir dengan cepat.Ramadhan datang diganti syawal kemudian Idul Kurban,tapi aku bahkan baru bertemu murid-murid ku di google classroom,.menyapa mereka melalui video perkenalan ,yang mereka balas denga salam perkenalan melalui video di WAPRIku.

            Kuundang lima orang  komite kelas ke sekolah untuk membicarakan kegiatan pembelajaran  selama masa pandemi ini,disesuaikan dengan anjuran yang dikeluarkan pemerintah Kota Depok. Maka kami sepakat selama masa pandemi anak akan belajar dengan system luring dan during.Luringnya menggunakan modul yang dibuat tim guru kelas 5 ,yang akan diambil setiap minggu, home visit jika keadaan sudah memungkinkan.Sedang duringnya, kami sepakat melakukannya melalui google classroom yang di link ke WA group. During berisi video yang dibuat guru ataupun yang di download guru terkait materi pelajaran. Tugas-tugas melalui google form dan zoom metting yang disepakati 2 minggu sekali untuk menghemat penggunaan kuota.

            Sudah 3 bulan ditahun ajaran 2020-2021 ini , aku melakukannya. Ada saatnya home visit boleh dilakukan .Bulan Agustus ,minggu pertama,permohonan ijinku kepada Kepala Sekolah untuk mengadakan home visit disetujui.Aku mengabari orangtua melalui WA KORLAS, mereka sangat senang dan antusias. Jadwal kunjungan pun dibuat . Dimulai dari kelompok belajar di dalam Komplek AU Dwikora, Kampung Nyencle, Kampung Cilangkap, Kampung Pulo, Perumahan Mutiara dan berakhir di Cilodong. Di mulai pukul 07.00 pagi dan berakhir pukul 14.00 siang. Kunjungan ini memberi ku banyak informasi tentang murid-muridku dan keadaan mereka. Dan aku setuju dengan pendapat Ki Hajar Dewantara ,bahwa sebagai pendidik guru harus mengenal anak didiknya agar  pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

            Ada hal yang membuatku tak bisa lupa dengan home visit ini. Saat tiba di setiap kelompok belajar, yang mengikuti pelajaran bukan hanya murid tetapi juga orangtua. Dari mereka, aku tahu kesulitan mereka dalam membimbing siswa di rumah ada pada mata pelajaran matematika dan Bahasa Indonesia. Betapa orangtua harus menonton video yang kami kirim dan tetap tidak paham, tetapi tetap mendukung pembelajaran.Jadi home visit ini mereka gunakan untuk bertanya dan belajar agar lebih mudah menjelaskan saat anak mereka bertanya.Masihkan aku harus jumawa melihat semangat mereka.

            Gusti Nu Maha Agung. Apalah kami saat ini tanpa mereka yang mendukung program kami . Corona mungkin ujian bagi kami guru, murid , dan orangtua untuk lebih akrab, lebih bekerja sama  dan saling memberi semangat. Karena di antara kami guru dan orangtua ada masa depan bangsa yang harus kami jaga. Cayo….Tetap semangat! Tak tahu  sampai kapan pandemi ini,  selama  guru,orangtua murid dan elemen Pendidikan yang lainnya bersatu ,kita pasti bisa melewati dengan rasa syukur dan senyum yang lebar.

                                                                                    Tapos, 15 September 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBELAJARAN MENDALAM DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK FASE A (KELAS 1 DAN 2 )